Ada 3 jenis analisis data : univariate, bivariate dan multivariate. Bivariate berarti 2 variabel. Dalam posisi kerangka konsep penelitian, 2 variabel tersebut menempati posisi 1 variabel sebagai variabel independen (mempengaruhi) dan 1 variabel sebagai dependen variabel (variabel terpengaruh). Dalama analisis dua sisi (2 side) tidak dapat ditentukan mana variabel independen dan mana variabel dependen. Peneliti sendiri yang menterjemahkan variabel tersebut. Analisis data menggunakan komputer, bila kedua variabel tersebut diputar-letakkan, maka hasilnya akan sama (bukti).
Berdasarkan bentuk data (kategorik/numerik), maka ada 4 kemungkinan pasangan variabel yang akan diuji dalam analisis bivariate, yaitu :
1. Kategoriikk - kategorik
2. Kategorik - numerik
3. Numerik - kategorik, dan
4. Numerik - numerik
Oleh karena arah pengujian dalam analisis 2 sisi tidak dapat ditentukan, maka jenis ketiga dan keempat ujinya sama.. Untuk uji kategorik-kategorik disebut uji beda proporsi, untuk uji no.2 dan 3 disebut uji beda rata-rata, dan uji keempat uji korelasi bivarite. Uji beda rata-rata terbagi 2 jenis : jika 2 rata-rata uji t-test dan apabila lebih dari 2 rata uji Anova.
Pengujian / analisis data mengacu kepada tujuan penelitian. Dengan demikian, analisis data adalah sebuah upaya menggunakan statistik untuk menjawab tujuan penelitian. Ada beberapa langkah melakukan pengujian data yang mengacu kepada tujuan penelitian pada uji bivariate. Langkah-langkah pengujian ini disusun oleh penulis untuk memperkuat pemahaman bahwa statistik hanyalah sebuat alat bantu untuk mengambil keputusan atau kesimpulan. Artinya, tanpa statistik sebenarnya kesimpulan bisa diambil. Akan tetapi untuk lebih meyakinkan atau apabila secara visuals sulit mengambil kesimpulan, maka digunakanlah statistik (uji). Dengan kata lain pemilihan jenis uji statistik disesuaikan dengan bentuk data, bukan sebaliknya data yang menyesuaikan dengan uji yang akan digunakan. Pada penjelasan berikut ini, tujuan penelitian sudah ada sebelumnya (pada proposal penelitian).
8 Langkah Uji Bivariate (2 sisi) :
1. Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
2. Identifikasi nama field di dalam database
3. Tentukan karakteristik field (numerik/kategori)
4. Tetapkan uji sementara, dan hipotesis nol pengujian pada CI tertentu (95%)
5. Lakukan uji normaliti apabila ada salah satu atau kedua variabel numeric
6. Lakukan pengujian, dan baca hasil
7. Interpretasikan hasi pengujian untuk menjawab tujuan penelitian
8. Pembahasan : Bandingkan dgn teori yg relevan dan penelitian sejenis.
Pada langkah ke-4 (uji sementara) oleh karena apabila terdapat variabel numerik yang akan diuji, maka harus memiliki syarat bahwa data harus berdistribusi normal. Jika tidak maka uji terpilih untuk pengujian tidak dapat dilakukan. Upaya yang harus dilakukan adalah mengkategorikan data sehingga menjadi variabel kategorik. Pengelompokkan data mengacu pada teori yang relevan atau menggunakan acuan normatif (mean/median/modus).
Pada contoh berikut ini kita dapat berlatih menggunakan data LAT-Bi-1 (download).
Pertama :
Pelajari struktur database, meliputi jumlah record, jumlah field, field numerik dan kategorik.
Kedua :
Hitung distribusi frekuensi minimal 3 fied kategorik. Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, setelah output analysis dicopy-pastekan ke Ms. Word
Ketiga :
Hitung deskriptif statistik minimal 3 var. numerik, meliputi : mean, median, modus, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Sajikan rangkuman hasil hitung dalam tabel
Keempat :
Kelompokkan umur responden menjadi 2 kelompok atas Resti dan tidak Resti. Umur resti (risiko tinggi) adalah kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun.. Lakukan juga pengelompokkan kadar hb sampel atas anemia dan tidak anemia dengan batas 11 gr/dl.
Lakukan oengujian terhadap tujuan penelitian sebagai di bawah ini. Uji pada confidence interval 95%. Lakukan sesuai 8 langkah di atas untuk setiap tujuan penelitian.
- Diketahuyinya hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan pemeriksaan kehamilan
- Diketahuinya hubungan antara pendidikan dengan akseptor keluarga berencana.
- Diketahuinya hubungan antara tingkat pendidikan dengan jenis kontrasepsi yang digunakan
- Diketahuinya hubungan pekerjaan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
- Diketahhuinya hubungan antara umur dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
- Diketahuinya hubungan antara golongan darah dengan kadar HB
- Diketahuinya hubungan antara umur dengan tempat persalinan yang dipilih
- diketahuinya hubungan antara umur dengan tekanan darah sistolik
- diketahuinya hubungan antara umur dengan tekanan darah diastolik
- diketahuinya hubungan antara umur dengan kadar hb
- diketahuinya hubungan antara pendidikan dengan pekerjaan responden
- diketahuinya hubungan antara mendapatkan tablet fe pada pemeriksaan pertama kali dengan kadar hb dalam darah
Catatan : Apabila ada variabel numeric yang tidak berdistribusi normal, lakukan pengkategorian menurut kaidah yang berlaku pada substansi yang sesuai dengan menggunakan acuan normatif (median). Selamat berlatih
Posting Komentar